Pada blog sebelumnya kita sudah membahas Proses Siklus Dalam Akuntansi mulai dari awal hingga akhir. Pada blog ini kita akan membahas bagaimana cara mengidentifkasi transaksi dalam akuntansi. Dalam dunia kerja sebagai seorang akuntan, di tuntut untuk bisa mengidentifikasi transaksi dengan tepat agar laporan keuangan yang di hasilkan benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam melakukan identifikasi transaksi, maka kita memerlukan dokumen transaksi sebagai bukti bahwa transaksi itu benar terjadi.
Dokumen transaksi adalah dokumen yang digunakan untuk merekam dan mencatat aktivitas bisnis atau keuangan yang melibatkan transaksi antara pihak yang terlibat. Dokumen transaksi penting dalam menjaga catatan keuangan yang akurat dan transparan, serta untuk melacak dan mengaudit aktivitas bisnis.
Dalam perusahaan, transaksi terjadi akibat adanya kegiatan operasional yang dilakukan oleh perusahaan. Berikut beberapa kegiatan yang dilakukan dalam menjalankan bisnis di perusahaan beserta dokumen-dokumen yang di perlukan untuk setiap kegiatan tersebut.
A. Penjualan
Penjualan adalah kegiatan dalam bisnis yang memiliki hubungan antara penjual dan pembeli yang saling membutuhkan, dimana penjual akan memberikan barang atau jasa miliknya ke pembeli dengan mendapatkan imbalan sebagai keuntungan dalam proses bisnis tersebut.
Dalam kegiatan ini, pihak penjual akan membuat dokumen sebagai tanda telah terjadi perpindahan barang antara penjual kepada pembeli dengan memberikan imbalan berupa uang. Dokumen yang harus di buat oleh penjual dan akan diserahkan ke pihak pembeli adalah sebagai berikut:
1. Invoice/Struk/Bon : Bukti bahwa telah terjadi nya penjualan barang dengan harga dan jumlah barang yang sudah di tetapkan.
2. Surat Jalan : Bukti bahwa barang telah keluar dari gudang toko/perusahaan atas transaksi penjualan dan di terima dengan baik oleh customer.
3. Nota Retur Kredit : Bukti bahwa telah terjadi retur barang yang di berikan oleh customer sehingga adanya barang bertambah di gudang penjual.
B. Pembelian
Pembelian adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan barang dan jasa melalui pertukaran dengan maksud barang dan jasa tersebut untuk di gunakan sendiri atau dijual kembali. Dalam kegiatan ini pihak pembeli akan membuat dokumen untuk memberitahukan kepada penjual barang atau jasa yang akan dibeli.
1. Purchase Order (PO) / Pesanan Pembelian : Dokumen yang berisi informasi tentang jenis barang/jasa, jumlah barang, harga barang/jasa yang akan di beli.
2. Nota Retur Debit : Dokumen yang berisi informasi tentang pengembalian barang yang telah dibeli serta alasan mengapa barang tersebut dikembalikan kepada pihak penjual.
3. Purchase Request (PR) / Permintaan Pembelian : Dokumen yang berisi informasi permintaan pembelian aset/barang dari pihak internal perusahaan yang ditujukan ke departemen keuangan agar memudahkan pembelian barang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
C. Penambahan Aset
Dalam transaksi penambahan aset maka dokumen yang harus di buat adalah:
1. Kartu Persediaan : Dokumen yang harus dibuat oleh tim gudang perusahaan untuk mencatat keluar masuk barang dari gudang.
2. Form daftar aset : Dokumen yang berisi informasi tentang jenis aset, nama aset, jumlah aset, harga aset, tanggal perolehan aset, masa manfaat dan metode penyusutan aset.
3. Memo Depresiasi Aset : Dokumen yang harus dibuat untuk mencatat penyusutan aset.
D. Pengeluaran Kas
Pengeluaran kas yang terjadi di perusahaan harus dicatat oleh kasir/finance. Selain mencatat, kasir/finance harus membuat beberapa bukti dokumen sebagai dasar untuk mencatat pengeluaran. Beberapa bukti dokumen yang harus dibuat dalam pengeluaran kas:
1. Voucher Pengeluaran Kas : Dokumen berisi tentang informasi jumlah uang yang dikeluarkan, tujuan uang dikeluarkan, dan nama penerima uang tersebut.
2. Kwitansi : Dokumen berisi tentang jumlah uang yang telah dibayarkan.
E. Pemasukan Kas
Dalam mencatat uang masuk yang terjadi di perusahaan maka perlu membuat dokumentasi berupa Voucher Kas Masuk sebagai bukti telah menerima uang masuk.
Komentar
Posting Komentar