Akuntansi merupakan tahapan atau proses pengelolaan transaksi-transaksi keuangan menjadi laporan yang berisi informasi keuangan. Tahapan atau proses yang terjadi dalam Akuntansi terbagi menjadi 7 yaitu:
TAHAP PERTAMA : Identifikasi Transaksi
Sebelum menyajikan laporan keuangan, kamu harus melakukan identifikasi terhadap transaksi-transaksi yang akan digunakan sebagai dasar dalam penyusunan laporan keuangan. Transaksi-transaksi tersebut dapat berupa dokumen seperti Faktur, Struk Pembayaran, Bon, Kwitansi, Bukti transfer, Nota retur, Memo, Nota kredit, Nota Debit, Surat Jalan, dll. Semua dokumen tersebut merupakan bukti transaksi keuangan yang digunakan sebagai dasar pencatatan dalam akuntansi.
TAHAP KEDUA : Pencatatan Transaksi
Setelah melakukan identifikasi transaksi, tahap selanjutnya adalah mencatat transaksi-transaksi tersebut kedalam jurnal akuntansi. Dalam mencatat jurnal akuntansi dari transaksi yang terjadi, kamu perlu menyusun COA (Chart of Account) atau nomor-nomor akun, karena nama-nama akun ini sebagai identitas transaksi yang akan kamu catat. Pada tahap ini, kamu perlu memahami Debit, Kredit dan Saldo Normal Akun karena proses pencatatan melibatkan 3 hal tersebut.
TAHAP KETIGA : Penggolongan
Tahap selanjutnya adalah penggolongan masing-masing yang sudah di jurnal ke dalam buku besar seperti buku besar akun kas, piutang, persediaan, hutang, biaya-biaya, dan modal. Setiap akun dalam buku besar mencatat perubahan yang terjadi dalam saldo akun baik berkurang atau bertambah seiring dengan terjadinya transaksi. Fungsi nya untuk memeriksa kembali apakah proses pencatatan jurnal telah dilakukan dengan benar atau tidak.
TAHAP KEEMPAT : Peringkasan
Tahap selanjutnya adalah meringkas saldo akhir setiap akun dalam buku besar ke dalam suatu laporan yaitu neraca saldo. Pada neraca salado akan menampilkan jumlah akun-akun di sebelah debit dan kredit. Tujuan penyusunan neraca saldo adalah untuk memastikan bahwa terdapat akurasi antara jurnal dengan buku besar dalam pembukuan.Neraca saldo dapat digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan pada suatu organisasi ataupun perusahaan dengan cepat.
TAHAP KELIMA : Penyesuaian
Setelah membuat neraca saldo, selanjutnya melakukan penyesuaian terhadap akun-akun yang perlu disesuaikan. Penyesuaian dilakukan untuk memperhitungkan transaksi atau peristiwa yang belum dicatat atau yang dicatat tidak lengkap pada jurnal umum. Penyesuaian melibatkan mencatat pendapatan dan biaya yang terakumulasi selama periode tersebut.
TAHAP KEENAM : Pelaporan
Tahap selanjutnya adalah menyusun laporan keuangan dari neraca saldo setelah penyesuaian. Laporan keuangan dalam akuntansi terdiri atas 5 laporan yaitu: Laporan Laba Rugi (Income Statement), Laporan Neraca (Balance Sheet), Laporan Perubahan Modal (Capital Statement), Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement), dan Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes to Financial Statement).
TAHAP KETUJUH : Penutupan
Pada akhir periode dilakukan penutupan yaitu jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang digunakan untuk menutup akun nominal sementara. Akun saldo tersebut akan menjadi nol pada awal periode karena penutupan ini, yang mana akun yang ditutup merupakan akun nominal dan akun pembantu modal. Yang termasuk dalam akun nominal adalah pendapatan dan beban, sedangkan yang termasuk akun pembantu modal adalah prive dan ikhtisar laba/rugi. Jika jurnal penutup sudah diposting ke setiap akun, maka akan ada perkiraan riil yang meliputi asset (harta), liabilities (kewajiban), dan capital/equity (ekuitas).
Ketujuh tahapan atau proses dalam akuntansi ini terus terjadi berulang-ulang dalam perusahaan selama menjalankan bisnis nya.
Komentar
Posting Komentar